Nada pengumuman kereta api ini yang ada saat sebelum keberangkatan..
Kadang ada di jam pendulum.. Jam yang diputar pakai kunci dan berbunyi setiap jam menunjukkan waktu..
Begini nadanya,
Not nada pemberitahuan keberangkatan kereta api:
4.. 6.. 5.. 1....
4.. 5.. 6.. 4....
6.. 4.. 5.. 1....
1.. 5.. 6.. 4....
Begitulah.. kira-kira bunyinya,
Fa.. la.. sol.. do...
Fa.. sol.. la.. fa...
La.. fa.. sol.. do...
Do.. sol.. la.. fa...
Anak saya suka nada ini.. nada yang bikin nostalgia.. dicari di gugel ga nemu, yaudah bikin blog ini..
Semoga membantu, CMIIW..
KOSHKAMIRA
Jumat, 29 Mei 2020
Selasa, 10 Oktober 2017
Menyikapi bullying: Mengapa Aku terus-terusan di-bully? Aku muak dengan mereka!
Oops.. jangan terpancing dengan
judulnya, yuk kita pahami dulu apa itu bullying!
Jadi begini gaes... saya punya seorang teman,
dia sering cerita kalau dia dulu sering di-bully. Sampai sekarang dia dendam
dalam hati ingin membalas mereka. Tapi melihat kelakuannya yang aneh, jayus,
dan sampai sekarang pun dia jadi pusat bahan tertawaan teman-teman membuat saya
gemas ikut mem-bully juga. Ia punya prinsip, “aku ya aku, ya beginilah aku“.
Lah terus, kenapa sampai sekarang ia menjadi bahan bully? Hal inilah yang
membuat saya ingin membuat artikel ini. Silakan dibaca, semoga bermanfaat.
Fenomena bullying termasuk parah di
Indonesia bahkan lebih tinggi daripada di Amerika. Mungkin dari kalian sudah
tahu. Sebelum hal ini terjadi sampai separah di negeri gingseng yang notabene
tingkat bunuh diri di sana sangat tinggi akibat dari bullying. Maka, dengan
artikel ini saya bermaksud ingin memberi saran & pembimbingan bagi yang menerima
hal ini, atau yang belum tahu tentang hal ini. Jadi jangan dibuat galau/drama,
kita perlu membuka mata, hati dan pikiran kita di sini agar dapat memahami
fenomena ini. Yuk mulai!
Apa
sih bully itu?
Kalau saya search di wikipedia
(eheheu.. wikipedia) ini hasilnya:
Penindasan (bahasa Inggris: Bullying) adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan
untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat
menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau
fisik. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan
fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu,
mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan. Tindakan penindasan
terdiri atas empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan cyber.
Budaya penindasan dapat berkembang di mana saja selagi terjadi interaksi antar
manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan.
Oke, dapat bahasa indonesianya! “PENINDASAN” menurut kbbi
artinya apa ya?
tindas/tin·das/ v, menindas/me·nin·das/ v 1 menindih (menghimpit, menekan) kuat-kuat atau
dengan barang yang berat: ia ~ kutu anjing; 2memperlakukan dengan sewenang-wenang (dengan lalim,
dengan kekerasan); menggencet; memperkuda (memeras dan sebagainya): Pemerintah menindak tengkulak yang ~ rakyat
kecil di pedesaan; 3 memadamkan (pemberontakan dan sebagainya)
menguasai dengan paksa; memerangi (memberantas dan sebagainya) dengan
kekerasan: sudah tiba waktunya untuk mengambil tindakan konkret ~ penyelundupan;
untunglah tentara berhasil dengan cepat ~ pemberontakan itu;
tertindas/ter·tin·das/ v disengsarakan; teraniaya: orang-orang yang ~;
tindasan/tin·das·an/ n 1 perbuatan menindas; 2 tembusan surat dan sebagainya; 3 rekaman (cetakan stensil);
penindas/pe·nin·das/ n (orang dan sebagainya) yang menindas;
penindasan/pe·nin·das·an/ n proses, cara, perbuatan menindas: kenyataan menunjukkan bahwa ~ sesama manusia masih ada di bumi ini;
ketertindasan/ke·ter·tin·das·an/ n perihal keadaan tertindas: ~ rakyat yang berlarut-larut, kini mulai bangkit minta keadilan
Wow! Artinya luas banget ya! Oke,
daripada kena cekal ttg SARA/Porno, saya mempersempit ke lingkungan sekolah.
Bisa jadi kasusnya hampir sama dengan penindasan rumah tangga, atau lainnya.
Tapi kalau dapat KDRT, silakan konsultasi ke Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana. Kalau bukan KDRT dan sangat parah
kayak di berita2 tipi itu, ya lapor saja ke polisi dengan fakta dan bukti. Tapi
sayangnya untuk bullying yang berada di sekolah tidak terlalu dibuat serius
karena mereka masih anak-anak atau remaja yang masih di masa perkembangan dan
pertumbuhan. Mirizzz.... Yuk, lanjut ke
cerita pribadi saya!
Kisah
saya dulu
Saya pernah di bully? Pernah... Hampir semua
anak pernah di bully.. Terutama saat MOS (Masa Orientasi Siswa) :D jadi inget
dulu dipaksa kenyot dot bayi wkwkwkwk.. bukan.. bukan ini.. ini bullying
massal, yang anak-anaknya merasa tidak sendiri saat di bully. Tapi menurut saya
MOS dengan tipe bully bersama ini sangat tidak diperlukan (tapi seru sih..).
MOS berdampak negatif, membuat anak mengalami pressing psikologis, tapi juga
berdampak positif, membuat angkatan menjadi solid. Tapi belum tentu MOS ini
akan berdampak positif bagi generasi 2000 sampai selanjutnya. Mengapa? Karena
zaman semakin berkembang, tidak mungkin setiap generasi memahami cara yang sama
dengan zaman orang tuanya dulu. (ingatlah itu wahai orang tua.. hehe..)
Ini kisah waktu saya SD.. Hidup saya
dari kelas 1-4 SD ada di kota Kembang, lalu SD kelas 5 pindah ke kota pahlawan.
(Untuk yang tahu saya sekolah di mana, jangan sebut merek ya! Pliiss.. demi
nama baik sekolah tercinta). Waktu kelas 3 SD teman-teman tahu kalau saya
anaknya cengeng.. (hehe.. malu buka aib pribadi). Kemudian teman-teman (semua
anak laki-laki di kelas kok, anak ceweknya baik-baik) sering mengolok-olok,
sampai saya menangis dengan keras. Biasalah.. anak kecil suka lihat cewek
menangis.. uhuyy.. Suatu ketika, saya menangis keras sampai terdengar ke
seluruh sekolah. Kepala sekolah sampai datang ke kelas memarahi anak-anak yang
membuat keramaian. Setelah itu dampak bullying kepada saya mulai mereda, tapi
tetap ada sedikit-sedikit. Untungnya saya punya sahabat yang selalu menemani
saya ( :-* <3 ). Tapi.. bagaimana jika mereka di luar sana yang mendapat
bullying tidak punya teman dan selalu merasa sendiri? Di sekolah di-bully, di
rumah dimarahi.. Merana hidup ini..
Naiklah saya ke kelas 4 SD. Bullying
tetap terjadi seperti mencoret gambar karya saya dengan bolpoint (betapa
mangkelnya saya). Menyembunyikan suling, yup suling! Dulu dari kelas 3 SD sudah
dikasih pelajaran bermain suling. Seperti ini bentuknya:
Untuk anak-anak SD belajar yang
lubangnya 4. Nadanya: Da Mi Na Ti La Da.. Saya sangat suka memainkannya. Lalu
suatu ketika, ada anak baru mengerjai saya. Saya sudah lupa dia mengolok-olok
saya atau menyembunyikan barang saya, yang pasti saat itu saya sudah jengkel
setengah mati karena anak itu sering mengerjai saya. Saking jengkelnya, saya
sampai tidak bisa menangis. Suling yang saya genggam saat itu melayang menuju
kepalanya. BRAKKK!!! Sulingnya pun pecah menjadi 2 mengikuti arah lubangnya.
Dengan tebal suling bambu yang sangat antep dan sampai pecah, bisa dibayangkan
seberapa gede benjol kepala anak itu. Semua anak sekelas terkejut melihat
kejadian itu. Mulai saat inilah anak laki-laki di kelas takut dengan saya. Oke,
bullying kepada saya berakhir saat ini. Walau pun dulu saat SD anak itu tetap
nakal, konon katanya, anak itu sekarang menjadi anak yang pendiam.
(Bagi yang
tahu siapa anak ini mohon jangan menebak-nebak apalagi sebut nama. Karena
sekarang saya menghormatinya).
Kelas 5 SD saya pindah ke kota
pahlawan. Di sini saya beneran kaget sistem pindidikannya sudah jauh lebih maju
dan anak-anaknya damai, baik-baik. Hanya saja, saat saya pindah, ada yang pindah
bareng saya (entah dia pindah darimana). Nah, namanya juga anak pindahan pasti
membawa kebiasaan/budaya dari tempat sebelumnya (saya juga begitu, seperti
tidak suka dengan kelakuan teman yang tidak biasa di tempat sebelumnya). Anak
pindahan ini membuat salah satu teman sekelas menjadi tidak dihiraukan. Karena
saya tidak mau termasuk “yang tidak dihiraukan”, saya pun ikut tidak peduli
dengannya. Yup! Saat ini secara tidak sadar, saya menjadi anggota pem-bully.
Mungkin kalian pernah menjadi seperti saya. Apa yang kita lakukan ini tidak
jauh berbeda dengan tukang bully. Saat ini saya menyesal karena egois dengan
diri saya sendiri.
(Sekali lagi, bagi teman-teman yang tahu siapa mereka,
jangan sebut nama mereka! plissss... kita udah damai! Dan saya sangat
menghargai privasi masa lalu mereka).
Mungkin dari kalian yang dapat kasus
bullying parah sampai luka-luka di tubuh, akan bilang cerita saya ringan
sekali. Tapi lihat lagi di sini pelecehan secara lisan termasuk kasus bully.
Walau pun secara lisan, bisa jadi berdampak besar bagi si anak. Seperti kasus
di bawah ini:
Kisah
bullying terparah di dunia
Kalau mau lihat video tetang kumpulan
bullying terparah di dunia silakan cek video milik Nessie Judge ini: https://www.youtube.com/watch?v=rmnfv1Ed6fw
Dari video itu, memang tidak ada kisah
dari Indonesia. Di Indonesia juga banyak kasus bullying yang parah. Contohnya
bisa dicek langsung videonya di youtube. Saya tidak bisa mencantumkan di sini
karena saya gak kuat juga lihatnya. Parah baget! Silakan lihat video-videonya
kalau ada waktu.
Kalau kuota mepet, gak bisa lihat
video, akan saya ceritakan 2 kasus terparah versi saya:
1. Kasus bully
berujung pembunuhan di Jepang (sumber: wikipedia.com/kasus sasebo)
Bagi yang sudah
tahu tentang kasus Sasebo, tidak akan terkejut. Tapi yang belum tahu pasti
penasaran separah apa sih kasus ini?
Tahun 2004,
seorang siswi SD masuk kelas setelah istirahat, dengan baju berlumuran darah. Gurunya
langsung curiga kemudian menemukan mayat teman anak itu. Dengan segera guru tersebut
menelepon polisi, dan siswi tersebut dibawa ke kantor polisi. Siswi tersebut
pun mengaku telah membunuh anak itu karena sudah kepergok dari bajunya, namun
ia belum mau menceritakan motifnya mengapa ia melakukannya. Akhirnya ia mengaku
bahwa ia telah di-bully oleh korban yang mengejeknya “sok suci”.
Menurut saya, dari
korban mengejeknya dengan sebutan “sok suci”, hal itu dikarenakan korban tidak
akan menyangka kalau temannya itu akan berani membunuhnya. Mungkin karena sang
pelaku saat itu terlihat lemah, dan korban dengan tenang menertawakannya. Kasus
ini membuat kita mengerti bahwa tidak sebaiknya kita meremehkan orang yang
terlihat lemah. “Ingat, jangan pernah remehkan orang yang terlihat lemah!”
2. Kasus bully
berujung kematian (sumber: patrynworldlatestnews.blogspot.co.id)
Tadi
menceritakan yang ada di Jepang, sekarang ceritanya di Rusia. Ini copasan
ceritanya:
Seorang remaja Rusia, bernama Sergei Casper
tewas tercekik di lantai kelas setelah sebelumnya jatuh pada bibir atas meja
karena dibully oleh teman-teman sekelasnya. Dia sebelumnya telah diikat
oleh teman-temannya sehingga tidak bisa menggerakkan lengan dan kaki kemudian
dibenamkan dalam toilet. Lalu dibawa kembali ke dalam kelas.
Dalam keadaan terbelenggu dan
tidak berdaya pemuda berusia 17 tahun itu terlihat tersandung kemudian jatuh
tepat di tepi meja sehingga membuat tenggorokannya cedera. Cedera itu membuat Sergei tidak bisa bernapas.
Teman-temannya bukan membantunya, tapi malah membully dengan menertawainya.
Pada saat rekan-rekannya menyadari kalau Sergei
mengalami cedera parah, mereka kemudian memanggil ambulans. Namun tindakan itu
sudah terlambat, Sergei terlanjur sudah meregang nyawa.
Teman-teman sekelasnya mulai membuli Sergei
karena kecintaannya pada seni dan keinginannya untuk tampil di atas panggung
sebuah konser. Salah
satu temannya, yang bernama Alexander, mengatakan kepada media setempat:
"Dia adalah seorang pria yang baik, dia tidak pernah melakukan sesuatu
yang buruk kepada siapa pun dan dia adalah teman saya. Tapi yang lain hanya
mengejeknya sepanjang waktu."
Peneliti yang mempelajari video ini mengatakan
tindakan itu jelas menunjukkan bahwa teman-temannya bersalah atas kematiannya,
dan sekolah telah mengetahui tindakan intimidasi di institusi tersebut. Mereka
juga menambahkan bahwa rekan-rekan Sergei yang terlibat dalam insiden tersebut
telah diusir. Salah
satu dari mereka yang terlibat, Dmitri, mencoba membela tindakan mereka dan
mengatakan bahwa lelucon itu tidak beres.
Namun orang tua Sergei telah menuntut semua yang terlibat.
Menurut
kesimpulan saya, kasus ini diawali dengan ‘iseng’, ‘ketidak sengajaan’, ‘kayaknya
lucu’, karena sang pembully melihat sang korban sebagai “anak yang sok banget
punya mimpi tinggi”. Saya juga pernah mengalami hal ini sebagai pembully, yang
ikut tertawa temannya diolok-olok karena memiliki mimpi tinggi dan sok keren.
Kalian pernah juga ga? Waktu itu seru banget ya rame-rame ngakak melihat penampilannya!
Tapi.. kalau melihat kasus ini, yah.. walaupun awalnya hanya bercanda, kita kan
tidak tahu dampak apa yang akan terjadi setelahnya.
“Tapi kan waktu itu saya
mengolok-olok karena mendukung dia juga?”.. wow, wow, woooww.. saya mulai
menyangkal. Ya, iya sih.. mendukung.. tapi kan, bukankah selalu ada cara dan
sikap yang lebih positif untuk mendukungnya? Yuk, kita minta maaf sama
orang-orang yang pernah kita bully! Mungkin saja kan, kalau ternyata dia
memasukkannya dalam hati. Tapi kalau ternyata orang yang di-bully itu tidak
masalah, bersyukur dong punya teman sebaik dia. ^^
Kalau dari contoh saya kurang akurat
atau ada yang kurang silakan komentar di bawah, tapi ingat, budayakan
menggunakan kalimat positif ya ;)
Masalahnya juga, kenapa anak Indonesia
suka merekam kejadian seperti ini kemudian di-share, dan malah berpengaruh
kepada anak yang menonton untuk ikut melakukan kekerasan seperti itu? Berpikirlah
yang jernih ya, teman-teman.. Mohon jangan ditiru.. Kerugian itu akan berbalik
pada kita sendiri, kalau kita menirunya..
Menurut
kacamata saya sebagai ter-bully dan pernah menjadi pem-bully
Dari cerita pribadi di atas tentu saja
saya merasa saya masih beruntung punya sahabat yang baik dan masih dilindungi
oleh Allah swt. Bukan berarti jika kita di-bully kita tidak dilindungi oleh
Allah swt. Justru saat itulah Allah swt. memperhatikan kita, menguji kita, kangen
kita dan membuat kita ingat kepada-Nya.
Di awal artikel ini saya sudah
bercerita tentang teman saya. Dia itu cowok. Kenapa sih, padahal aku tahu dia
kasihan sekali dapat perlakuan tidak adil oleh teman-temannya, tapi aku sampai
sekarang rasanya ingin terus bully dia? Setelah saya selidiki itu juga karena
sikap dia. Kita para pem-bully tidak tahan dengan sikapnya yang sok lemah, sok
jadi korban, sok jadi orang yang tidak bersalah. Rasanya tuh gemes! Emangnya
cuma dia yang pernah mengalami hal menyakitkan dalam hidupnya? Setuju nggak?
Melihat mukanya yang sok sedih aja bikin bete, wajar dong kalau kita terpancing
buat bully dia! Sorry, wajah sedihmu ga bakal bikin kita prihatin, malah bikin
jengkel! Apa yang kamu lakuin itu seakan-akan kita ga bakal maafin kamu!
Berubah sikap dong! Senyum kek! Bikin suasana lebih ceria kek! Kita bakal
berubah kok, kalau kamu berubah! (saya harap untuk teman saya yang ini membaca
ini dan berpikir jernih secara sejenak.. baca terus sampai bawah juga lho!)
Meskipun begitu, mari kita sikapi
dengan kacamata anak yang mendapat bully parah. Bagaimana kalau kalian sendiri
yang mendapat perlakuan tidak adil seperti itu? Di sini saya mohon untuk
berpikir minimal 2 menit untuk merasa menjadi si korban bully. Mohon pikirkan
apa yang kalian rasakan saat mendapat bullying dan tidak ada satu teman pun
yang menolong...
Saran
saya untuk yang mengalami hal ini (baik kamu sebagai korban, pembully, atau
orang tuanya)
Untuk yang merasa hidup ini tidak
adil:
Hai, teman! Di sini saya bukan psikolog
atau psikiater. Kuliah tentang ini pun tidak pernah. Saya hanya tidak tahan
dengan perlakuan mereka kepada kita yang ter-bully.
Yuk, kita lihat dulu, bagaimana mereka
mem-bully kita. Kalau mereka memanggil kita dengan sebutan “tiang listrik”,
“kuntet”, “gentong”, “pesek” yang melihat kita dari tipe tubuh kita, bisa jadi
mereka sebenarnya sayang sama kita. Iya, sih.. sebutan itu bikin kita
tersinggung & sakit hati. Tapi ada juga lho teman kita yang tidak
dihiraukan dan tidak dapat sebutan sama sekali, malah iri dengan kita yang
mendapat sebutan. Mereka juga ingin diperhatikan dan disayang teman-temannya.
Tapi, kalau cara bully mereka sudah
diluar batas, ini saatnya kita berbicara pada orang tua / orang yang kamu
percaya dan bijaksana. Karena orang tua pasti mengupayakan yang terbaik untuk
masa depanmu. Mungkin kita malu dengan orang tua kalau kita di-bully. Tak perlu
malu, dengan bercerita kepada mereka, mereka akan merasa bahwa kita percaya dan
sayang kepada mereka.
Kemudian, kalau kita dalam keadaan
sampai sudah pindah sekolah, namun tetap mendapat perlakuan bully dari
teman-teman. Jangan berpikir kalau kamu sendiri! Ada banyak kok yang seperti
kita! Masih ada kok orang yang menyayangi kita! Kita perlu introspeksi sejenak
dengan sikap kita, karena tanpa kita sadari kita pernah berbuat hal
menjengkelkan bagi mereka.
Sekarang waktunya berubah! Tunjukkan
kalau kita orang yang kuat (seperti waktu saya memukul teman dengan suling..
eehehehe.. ya tidak begitu juga, kalau seperti itu, sama saja kita mem-bully
balik..)! Jangan hiraukan lagi perkataan mereka! Mungkin mereka berbuat pada
kita seperti itu karena mereka memiliki suatu masalah. Tunjukkan kalau kita
menyayangi teman-teman sekelas! Sering-seringlah tersenyum pada mereka dengan
tulus! Karena senyum adalah sebagian dari iman.
Setiap berangkat sekolah
ucapkan Alhamdulillah atau rasa syukur kita karena masih bisa melihat langit yang
luas, cerah, atau bersyukur pada hal kecil apa pun di sekitar kita! Hari sial
itu hanyalah mitos! Pasti ada keberuntungan kecil menghiasi hari kita!
Jangan pernah dendam dengan orang yang
bully kita, mungkin memang ia masih belum dewasa. Kita kan sudah dewasa,
mengapa perlu dendam? Pasti ada hal positif untuk menyikapinya kan? Btw, haters itu yang paling paham dengan kita
loh! Kita juga bisa mengambil sikap positif dari kritik mereka kan?
Hidup ini memang tidak adil, manusia
memang tidak pernah bisa adil 100%. Hanya Allah swt.-lah yang MahaAdil. Maka
dari itu ingatlah bahwa Allah swt. selalu melindungi kita dan sayang sama kita!
Jangan lupa baca Bismillah sebelum melakukan sesuatu, dan ucapkan Alhamdulillah
setelahnya! ^^
Untuk yang pernah secara sengaja
atau tidak sengaja sebagai pembully:
Hai, guys! Ada dua hal yang membuat
kita mem-bully orang lain, mungkin kamu mengalami dan mungkin juga tidak:
1. Kita membully karena mereka memang
menyebalkan.
2. Kita membully orang lain karena kita
merasa kuat dan tidak lemah seperti mereka.
Kedua alasan ini mungkin berbeda, saya
pisahkan untuk kita yang memiliki sifat selalu menyangkal. Tetapi intinya tetap
sama, kan? Hal itulah yang membuat kita melakukan bullying.
Kita perlu tahu juga, mengapa kita
berbuat setega itu? Walau awalnya untuk hal lucu, tapi apakah tindakan kita
sudah benar? Apa ada yang salah dengan psikologis kita? Eits.. bukan berarti kita
gila loh! Hanya saja mungkin ada sesuatu yang kurang dengan diri kita. Masa
lalu kita berpengaruh dengan sikap kita sekarang loh! Mungkin kita kurang kasih
sayang dari orang tua saat masih kecil? Mungkin kita dulunya terlalu dimanja
oleh orang tua kita? Mungkin kita terlalu sering dimarahi oleh orang tua?
Mungkin karena orang tua kita terlalu melindungi kita? Ow, ow, ow.. kok
kayaknya nyalahin orang tua banget ya? Karena kemungkinan besar awalnya dari
situ, namun bukan berarti orang tua melakukan hal itu karena tidak sayang pada
kita. Justru karena mereka sayang, namun caranya agak keliru. Maka dari itu,
mungkin kita butuh seseorang untuk menengahi hal ini.
Yuk, coba ambil konseling ke psikolog
(ingat, psikolog! Bukan psikiater)! Karena psikolog bisa mengerti kita dan
membantu kita mengatasi masalah kita yang belum kita pahami dengan solusi psikologis.
(Sedangkan psikiater adalah dokter yang menangani penyakit depresi dan kejiwaan
dengan solusi obat). Di tahun 2011, saya pernah tanya teman yang pernah
mengunjungi psikolog, katanya harganya Rp.200.000,- per pertemuan. Mungkin
harganya sekarang naek :D Tapi dengan harga segitu, cukuplah untuk
menyelamatkan hidup kita secara psikologis.
Jangan takut cerita dengan orang tua,
pasti kita disalahkan karena kita sudah bully teman atau memiliki teman yang
buruk. Tapi dengan begitu kita akan belajar cara bersikap yang lebih baik itu
bagaimana. Jangan malu-malu bertanya kepada orang tua kita ya! ^^
Untuk para orang tua yang sedang
mendidik anaknya:
Ibu-ibu dan bapak-bapak, jangan lupa,
lingkungan keluarga adalah pendidikan primer untuk anak. Maka kitalah yang
berperan penting untuk melindungi anak kita. Berikut ada tips yang saya ambil dari
website sudahdong.com:
1.
Kenali anak kita!
Setiap pulang sekolah, ajak mereka mengobrol untuk menanyakan, “Ada cerita seru
apa di sekolah?” :D Jadi cerita yang menyenangkan bersama keluarga, memberi
komentar yang seru. Kondisikan diri kita sebagai teman berbicara, bukan sebagai
interogator. Saat dia berbicara kondisikan untuk fokus mendengarkan cerita buah
hati kita, mungkin saat itu kita agak sibuk seperti melanjutkan
pekerjaan/memasak, tapi tetap usahakan dengarkan ceritanya walaupun dia berbelit-belit
atau terbata-bata. Kegiatan mengobrol ini juga melatih anak kita agar lancar
berbicara di depan kelas atau dengan orang lain. Kita juga bisa melihat cara
berpikir anak tersebut dan membimbing mereka. Sudah dilakukan, belum? Jangan
sibuk sendiri dengan hape ya, ibu-ibu, bapak-bapak! ^^ (Mengingatkan diri
sendiri juga, hehe..)
2.
Hindari lingkungan
keluarga rentan bullying! Bertengkar dengan pasangan, cek cok, berbeda pendapat,
atau masalah apa pun itu PASTI pernah/akan terjadi pada setiap pernikahan! Kita
pun tidak akan tahu, dan pasti terkejut jika suatu masalah itu muncul dalam
kehidupan kita. “Kenapa kita harus mengalami hal ini?”. Ingat, Allah swt. selalu
memberi ujian sesuai kemampuan kita. Selalu ada jalan keluar untuk hal ini. Meskipun
Allah swt. menghalalkan perceraian, tetapi Allah swt. tidak suka dengan jalan
keluar itu. Intinya adalah, selalu ada cara lain yang lebih baik. Ingat, dibalik
kesulitan, selalu ada kemudahan.
Lah,
ini kan tentang bullying anak? Kenapa pasangan yang dibahas? Hal ini pun
berpengaruh pada mental si anak, maupun mental kita jika kita mengambil sikap
yang salah sehingga berimbas pada cara kita mendidik anak.
3.
Jaga lingkungan anak
bebas dari bullying! Kenali juga teman-teman anak kita. Berikan juga pemahaman
kepada anak kita bagaimana cara bergaul dengan baik. Beri saran lingkungan dan
teman yang baik, cek juga efeknya kepada sang anak. Kalau ternyata anak kita tidak
suka menari, tetapi kita memaksanya untuk ikut les tari kan repot. :D
4.
Mari cegah bullying
dengan memberi pembimbingan secara rohani agar anak lebih percaya diri
menghadapi masalah dan membangun ketegasan! Ajarkan etika dan beri teguran
mendidik kepada anak kita jika melakukan kesalahan. Membanding-bandingkan anak
termasuk bullying juga lho! (OAO) wow! Hindari sikap ini yuk, dengan
mengajaknya melihat orang lain yang sukses agar anak kita memiliki cita-cita
yang tinggi!
5.
Jika anak kita di-bully,
ajaklah anak kita berbicara kepada kita. Kebanyakan dari anak yang di-bully lebih
menutup diri, pulang sekolah langsung masuk kamar, dan perubahan emosional
lainnya. Cari timing dan cara yang baik. Temukan cara untuk menghidupkan
kembali harga diri mereka dan tidak mengingat kembali terhadap rasa malu dan membenci
diri sendiri. Jangan sampai kita bersikap yang keliru, misalnya menyebarkan
gosip, atau balas dendam kepada si anak yang mem-bully anak kita.
6.
Jika anak kita
melakukan bullying, jangan langsung menghakimi. Tetapi ajak mereka keluar dari
masalah mereka. Cari penyebab mengapa anak kita mem-bully, jangan-jangan mereka
meniru perbuatan buruk kita? Ajarkan rasa empati kepada buah hati kita, bahwa
bullying dapat merugikan diri sendiri.
Begitulah beberapa solusi dari saya, tapi saran saya
sih download saja bukunya di sudahdong.com, bukunya mudah dimengerti dan asyik
karena ada infografiknya. ^^
Silakan komentarnya J segala
kritikan atau tambahan sangat berharga bagi saya.. Ini hanya opini pribadi,
tidak dapat dijadikan referensi formal. Sekali lagi saya ingatkan, jangan
menebak-nebak maupun menyebut nama sekolah dan nama anak yang bersangkutan.
Mari berpikir jernih bersama.
Senin, 30 Juni 2014
BEASISWA Dataprint banyak kesempatan
Bagi pelajar dan mahasiswa di Indonesia, daftarkan diri kamu segera di
program beasiswa DataPrint. Sebanyak 700 orang yang terpilih akan
mendapatkan beasiswa dengan hadiah total ratusan jutaan rupiah!
Pendaftaran periode 1 : 7 Februari – 30 Juni 2014
Pengumuman : 10 Juli 2014
Pendaftaran periode 2 : 1 Juli – 31 Desember 2014
Pengumuman : 12 Januari 2015
info lanjut: http://beasiswadataprint.com/
Pendaftaran periode 1 : 7 Februari – 30 Juni 2014
Pengumuman : 10 Juli 2014
Pendaftaran periode 2 : 1 Juli – 31 Desember 2014
Pengumuman : 12 Januari 2015
PERIODE
|
JUMLAH PENERIMA BEASISWA
|
||
@ Rp 1.000.000 | @ Rp 500.000 | @ Rp 250.000 | |
Periode 1 |
50 orang
|
50 orang
|
250 orang
|
Periode 2 |
50 orang
|
50 orang
|
250 orang
|
info lanjut: http://beasiswadataprint.com/
Jumat, 21 Maret 2014
CARA MEMBUAT PASPOR ONLINE BARU
Postingan tentang membuat paspor baru online sebenarnya sudah terlalu mainstream -w- fufufu.. Tapi tidak apa-apa.. ini adalah info terbaru saya membuat paspor di tahun ini, tepatnya bulan februari 2014.. sebelumnya saya mencari info di internet dan postingan itu sudah lama.. jadi banyak yang meleset. Ada beberapa hal penting, yaitu:
1. Map sudah disediakan sehingga tidak perlu beli lagi.
2. Proses pembuatan paspor paling cepat bisa mencapai 7 hari (untuk sekarang sih, smoga tahun berikutnya lebih cepat).
3. Membuat paspor lewat online LEBIH MUDAH dan SANGAT DIANJURKAN.
Jadi beginilah ceritanya..
pertama-tama saya cari info..
yang perlu anda siapkan:
1. KTP, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga (KK), dan surat nikah.. karena saya belum menikah jadi tidak perlu Surat nikah.. yang penting 3 document itu (KTP,KK,Akta kelahiran)
2. Scan dokumen-dokumen tersebut, lalu
3. ukurannya dikecilkan. File harus format JPEG/JPG dengan ukuran 100 KB s/d 1800 KB.
4. Fotokopi setiap dokumen 2x di kertas A4.. harus A4 kalau F4 atau lainnya mapnya dikembalikan dan terpaksa antri lagi waktu dikantor.
5. Siapkan uang Rp. 255.000,- untuk dibayar ke bank dan Rp.6000 untuk materai.. lebih baik beli materai langsung di toko terdekat.
6. buka internet explorer (pada saat ini dibutuhkan kesabaran =w= karena internet explorer sangat lemot) mungkin bisa pakai googlechrome atau firefox asal tahu cara mematikan POP-UP BLOCKERnya
7. lalu off kan pop-up blocker (klo gatau caranya cari di mbah gugle aja >w< hehehe)
8. lalu mulailah membuka website imigrasi.go.id
1. Map sudah disediakan sehingga tidak perlu beli lagi.
2. Proses pembuatan paspor paling cepat bisa mencapai 7 hari (untuk sekarang sih, smoga tahun berikutnya lebih cepat).
3. Membuat paspor lewat online LEBIH MUDAH dan SANGAT DIANJURKAN.
Jadi beginilah ceritanya..
pertama-tama saya cari info..
yang perlu anda siapkan:
1. KTP, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga (KK), dan surat nikah.. karena saya belum menikah jadi tidak perlu Surat nikah.. yang penting 3 document itu (KTP,KK,Akta kelahiran)
2. Scan dokumen-dokumen tersebut, lalu
3. ukurannya dikecilkan. File harus format JPEG/JPG dengan ukuran 100 KB s/d 1800 KB.
4. Fotokopi setiap dokumen 2x di kertas A4.. harus A4 kalau F4 atau lainnya mapnya dikembalikan dan terpaksa antri lagi waktu dikantor.
5. Siapkan uang Rp. 255.000,- untuk dibayar ke bank dan Rp.6000 untuk materai.. lebih baik beli materai langsung di toko terdekat.
6. buka internet explorer (pada saat ini dibutuhkan kesabaran =w= karena internet explorer sangat lemot) mungkin bisa pakai googlechrome atau firefox asal tahu cara mematikan POP-UP BLOCKERnya
7. lalu off kan pop-up blocker (klo gatau caranya cari di mbah gugle aja >w< hehehe)
8. lalu mulailah membuka website imigrasi.go.id
lalu sort public service dan klik ONLINE PASSPORT SERIVICE
klik Pra Permohonan Personal
lalu isi data-datanya dengan benar
klik lanjut
isi datanya seadanya.. kalau ada yang tidak bisa diisi ya tidak perlu diisi
kalau yang ini entry scan dokumennya. yang penting 3 dokumen teratas dan paling kiri.
lalu setelah itu klik lanjut. kalau disuruh klik ok ya klik ok
kemudian buka linknya
pada saat itu muncul e-mail anda dan anda mendapat data yang harus diprint..
(kalau tidak ada linknya buka e-mail anda sendiri)
9. print datanya dengan format potrait A4
10. lalu berangkat ke bank membayar Rp 255.000,- yang tertulis di print-print-annya
11. setelah membayar nanti diberitahu mbak2 atau mas2 teller "angkanya"
12. buka internet lagi buka e-mail anda lalu klik linknya..
lalu ada tulisan "paspor berhasil didaftarkan, pastikan anda sudah membayar."
masukkan angkanya dikotak yang disediakan
klik lanjut/ok
13. muncul kotak berisi tanggal-tanggal janjian ke kantor imigrasi dan pilih kantornya.
karena saya berasal dari surabay, saya memilih "Kantor imigrasi kelas I khusus Surabaya"
dan pilih tanggalnya.. lebih enak pilih hari selasa-kamis, karena senin dan jumat lebih ramai.
SEKARANG KITA PADA WAKTUNYA DI KANTOR IMIGRASI
jangan lupa bawa berkas lengkap, bolpen dan dokumen asli. pakaian rapih (tidak boleh kaos).
berangkatlah lebih pagi sebelum kantor buka. kantor buka jam 7.30 pagi. biar cepat selesai. kemarin saya selesai jam 10.00
tidak perlu bingung-bingung tanya langsung ke "costumer service" dan bilang membuat paspor baru, nanti dikasih selembar surat pernyataan(yg perlu dibubuhkan materai). lalu tanyalah gimana alurnya di dalam kantor..
masuk kantor pintunya tidak otomatis dan jangan mendorong pintunya.. karena disebelah kanan pintu ada tombol merah untuk membuka pintu.
masuk langsung ke loket nomor 2 dan letakkan berkas-berkasnya di rak yang disediakan di loket 2.
tinggal tunggu dipanggil sama mbak-mbak loket 2 (lama bgt), terus nulis nama di map yang dikasih mbak-mbaknya..
lalu menuju loket 5 menunggu dipanggil (ini lebih lama lagi)..
terus dapet nomor antrian foto dan wawancara. wawancaranya sederhana.. kemarin malah bercanda sama mas-mas yang wawancara. :D
terus udah deh.. pulang.. berkasnya disimpan untuk pengambilan paspor yang baru selesai 7 hari.. -w- lamanya.. klo mau memastika selesai tidaknya paspor bisa di lihat di website imigrasi.go.id dan buka status permohonan personal
selamat membuat paspor baru :D
Langganan:
Postingan (Atom)